Thursday, October 30, 2008

eksotisme senam hamil

Kesiangan. Aku segera buru-buru bangun. Rencananya sih pagi ini mau
ngelihat senam hamil trus siangnya nongkrong di pom bensin. Tapi tetep
aja bangun kesiangan, Argh.. Sindrom insomnia ini agaknya harus segera
dihentikan. Rasa penasaran dari cerita cik gita tentang senam hamil
membangkitkan semangatku. Sapa tahu bisa membuat bisnis baru.
Pelatihan senam hamil untuk pemula :D Aku segera bangun dan berlari.

Setelah membujuk suster bidan depan padepokan, akhirnya diantarlah aku
ke rumah sakit bersalin dekat pasar. Gedung yang lumayan besar. Putih.
Bersih. Beberapa kali terdengar alunan merdu tangisan bayi.
Bidadari-bidadari surga tampak siap berparade menuju sebuah ruangan
besar. Berdinding kaca dengan sebuah cermin besar di tiap sisinya.
Setelah sedikit berbasa basi dititipkanlah aku ke suster yang lainnya.
Dan petualangan pun dimulai.

Ibu-ibu itu masih duduk mengantri. Suster-suster dengan cekatan
mengambil tensi. Agaknya ini prosedur awal sebelum memulai senam. Dari
poster yang ditempel dijelaskan bahwa senam hamil dibagi menjadi 4
tahapan. pertama untuk usia kehamilan 22-25 minggu, kedua untuk 26-30
minggu, ketiga untuk 31-35 minggu, dan yang terakhir usia
36-kelahiran.

Di bangku tampak seorang bapak muda. Tas besar disamping tempat
duduknya. Matanya tertuju ke laptop sambil sesekali mengedarkan
pandangan ke (mungkin) istrinya. Bisa di ajak ngobrol nih. Akupun
memulai obrolan,"istri pertama cak?" Argh, bego salah memulai
pembicaraan nih. Matanya menatap tak bersahabat."maaf.. Maaf..
Maksudku anak pertama?" dan aku memberikan senyuman terbaikku.
"iya" pandangannya masih menuduhku.
"wah, pasti anaknya cantik seperti ibunya. Atau tampan seperti
bapaknya. Hebat ya,mau mengantar istrinya"
Dia pun menutup laptopnya, matanya mulai bersahabat,"amin.. Biar lebih
deket aja mas, dan mumpung belum banyak kerjaan"

Otak relasi bisnisku segera jalan. Sebenarnya sih mau tanya-tanya
lebih lanjut. Tapi sayang kayaknya senam mau dimulai. Tampak seorang
instruktur senam. Ibu-ibu itu berdiri di atas matras. Mas-mas yang
tadi pergi menghampiri istrinya. Berdiri dibelakangnya.

Masih dalam posisi berdiri. Seperti gerakan siap saat upacara bendera.
Kedua tangan diangkat ke atas kepala sambil menarik nafas lewat
hidung. Nafas kemudian dibuang lewat mulut sambil menurunkan kedua
tangan.

Seorang suster menyuruhku menemani seorang ibu. Kayaknya beliau tidak
diantar suaminya. Akupun bergegas dibelakangnya.

Posisi selanjutnya duduk di atas matras. Seperti posisi duduk santai
di tepi pantai. Kaki lurus. Berat badan bertumpu pada kedua tangan.
Telapak kaki di dorong dan ditarik sambil tarik napas dan buang secara
bergantian. Whoosah.. Agaknya senam ini bertumpu pada latihan
pernapasan.

Dalam posisi yang sama. Kedua telapak kaki digerakkan secara
bersamaan. Ke arah depan dan belakang. Tetap dengan tarik dan buang
napas. So,jangan lupa menyikat gigi dan berkumur ya :D

Masih duduk. Kaki dibuka selebar paha. Telapak kaki ditarik ke arah
luar secara bersamaan, lalu kedalam secara bersamaan pula. Jadi
kebayang perjuangan simbok pas melahirkan. Duh Gusti.. Ampuni hambamu
dan sayangi kedua orang tuaku..

Sekarang duduk bersila. Kepala diputar. 1.2.3.4. Tarik napas. 5.6.7.8.
Buang napas.

Posisi berbaring dengan kedua tangan disamping tubuh sedang kedua kaki
ditekuk. Napas ditarik sambil mengangkat kaki membentuk siku. Anaknya
diajar phytagoras. Embuskan napas dan kaki dikembalikan ke posisi
semula.

Pertahankan posisi. Kaki ditekuk. Tarik napas. Pantat diangkat. Tahan.
Embuskan napas sambil menurunkan pantat. Katanya sih buat menguatkan
otot panggul.

Posisi telentang. Seluruh otot tubuh ditegangkan. Genggam tangan.
Telapak kaki ditarik hingga lurus. Mata terpejam. Otot dubur
dikatupkan *bagian ini yang membuatku berpikir untuk melakukannya :D*
terus otot direlaksasi dean membuka telapak tangan dan mata. Telapak
kaki dalam kondisi normal. Ayo ulangi lagi. Sungguh eksotis arti
perjuangan.

Sekarang relaksasi. Posisi berbaring miring ke kiri. Seperti posisi
patung budha tidur. Kaki kanan di depan. Tangan kiri dibelakang dan
tangan kanan didepan muka. Eh kebalik gak ya? Kanan kiriku jadi
disorientasi nih :D intinya sih buat tubuh serileks mungkin.

Itu tadi gerakan tahap pertama. Sebenarnya sih penasaran dengan tahap
selanjutnya di kelas lain. Tapi aku sudah kelelahan. Gerakan - gerakan
tadi menguras banyak tenaga dan biaya. Hayah...

Setelah berpamitan dan mengucap terima kasih. Aku pulang. Di jalan
ketemu mpok reddini.
"darimana san?tumben dah bangun?"
"ikut senam mpok" jawabku sambil cengengesan
"hayah kamu itu,ikut senam apa ngelabain ibu-ibu muda"
"hehe"
"kalo orang dulu itu gak pake senam. Cukup rajin sholat. Gerakan
sholat kan kayak senam. Tinggal atur napas aja"

Hmpph... Bener juga ya. Orang dulu itu emang jago dalam menghayati sesuatu..

5 comments:

Anonymous said...

wakakakaka..
parah nih...
sukanya hot mama/mamah muda xD

Anonymous said...

wah...san...tak pikir kamu ikut senam hamil juga...

btw, udah nikah to dek? kok udah siyap² jadi bapak muda yg rela nungguin istrinya senam?

.thedalang said...

@randu:sebenarnya sih lebih suka daun muda :D

@rere:belum mbak, cariin dong mbak :D

Anonymous said...

akhirnya nongol di milis, dengan iklan di bawahnya. minta nomor kontaknya dong bos...
ibu muda ya? bwahahaha

.thedalang said...

@doni:entar aku PM ya cak :D