Kesiangan. Aku segera buru-buru bangun. Rencananya  sih pagi ini mau
ngelihat senam hamil trus siangnya nongkrong di pom bensin.  Tapi tetep
aja bangun kesiangan, Argh.. Sindrom insomnia ini agaknya harus  segera
dihentikan. Rasa penasaran dari cerita cik gita tentang senam  hamil
membangkitkan semangatku. Sapa tahu bisa membuat bisnis  baru.
Pelatihan senam hamil untuk pemula :D Aku segera bangun dan  berlari.
Setelah membujuk suster bidan depan padepokan, akhirnya  diantarlah aku
ke rumah sakit bersalin dekat pasar. Gedung yang lumayan  besar. Putih.
Bersih. Beberapa kali terdengar alunan merdu tangisan  bayi.
Bidadari-bidadari surga tampak siap berparade menuju sebuah  ruangan
besar. Berdinding kaca dengan sebuah cermin besar di tiap  sisinya.
Setelah sedikit berbasa basi dititipkanlah aku ke suster yang  lainnya.
Dan petualangan pun dimulai.
Ibu-ibu itu masih duduk  mengantri. Suster-suster dengan cekatan
mengambil tensi. Agaknya ini prosedur  awal sebelum memulai senam. Dari
poster yang ditempel dijelaskan bahwa senam  hamil dibagi menjadi 4
tahapan. pertama untuk usia kehamilan 22-25 minggu,  kedua untuk 26-30
minggu, ketiga untuk 31-35 minggu, dan yang terakhir  usia
36-kelahiran.
Di bangku tampak seorang bapak muda. Tas besar  disamping tempat
duduknya. Matanya tertuju ke laptop sambil sesekali  mengedarkan
pandangan ke (mungkin) istrinya. Bisa di ajak ngobrol nih.  Akupun
memulai obrolan,"istri pertama cak?" Argh, bego salah  memulai
pembicaraan nih. Matanya menatap tak bersahabat."maaf..  Maaf..
Maksudku anak pertama?" dan aku memberikan senyuman  terbaikku.
"iya" pandangannya masih menuduhku.
"wah, pasti anaknya cantik  seperti ibunya. Atau tampan seperti
bapaknya. Hebat ya,mau mengantar  istrinya"
Dia pun menutup laptopnya, matanya mulai bersahabat,"amin.. Biar  lebih
deket aja mas, dan mumpung belum banyak kerjaan"
Otak relasi  bisnisku segera jalan. Sebenarnya sih mau tanya-tanya
lebih lanjut. Tapi  sayang kayaknya senam mau dimulai. Tampak seorang
instruktur senam. Ibu-ibu  itu berdiri di atas matras. Mas-mas yang
tadi pergi menghampiri istrinya.  Berdiri dibelakangnya.
Masih dalam posisi berdiri. Seperti gerakan siap  saat upacara bendera.
Kedua tangan diangkat ke atas kepala sambil menarik  nafas lewat
hidung. Nafas kemudian dibuang lewat mulut sambil menurunkan  kedua
tangan.
Seorang suster menyuruhku menemani seorang ibu. Kayaknya  beliau tidak
diantar suaminya. Akupun bergegas dibelakangnya.
Posisi  selanjutnya duduk di atas matras. Seperti posisi duduk santai
di tepi pantai.  Kaki lurus. Berat badan bertumpu pada kedua tangan.
Telapak kaki di dorong  dan ditarik sambil tarik napas dan buang secara
bergantian. Whoosah.. Agaknya  senam ini bertumpu pada latihan
pernapasan.
Dalam posisi yang sama.  Kedua telapak kaki digerakkan secara
bersamaan. Ke arah depan dan belakang.  Tetap dengan tarik dan buang
napas. So,jangan lupa menyikat gigi dan berkumur  ya :D
Masih duduk. Kaki dibuka selebar paha. Telapak kaki ditarik ke  arah
luar secara bersamaan, lalu kedalam secara bersamaan pula.  Jadi
kebayang perjuangan simbok pas melahirkan. Duh Gusti.. Ampuni  hambamu
dan sayangi kedua orang tuaku..
Sekarang duduk bersila. Kepala  diputar. 1.2.3.4. Tarik napas. 5.6.7.8.
Buang napas.
Posisi berbaring dengan kedua  tangan disamping tubuh sedang kedua kaki
ditekuk. Napas ditarik sambil  mengangkat kaki membentuk siku. Anaknya
diajar phytagoras. Embuskan napas dan  kaki dikembalikan ke posisi
semula.
Pertahankan posisi. Kaki ditekuk.  Tarik napas. Pantat diangkat. Tahan.
Embuskan napas sambil menurunkan pantat.  Katanya sih buat menguatkan
otot panggul.
Posisi telentang. Seluruh  otot tubuh ditegangkan. Genggam tangan.
Telapak kaki ditarik hingga lurus.  Mata terpejam. Otot dubur
dikatupkan *bagian ini yang membuatku berpikir  untuk melakukannya :D*
terus otot direlaksasi dean membuka telapak tangan dan  mata. Telapak
kaki dalam kondisi normal. Ayo ulangi lagi. Sungguh eksotis  arti
perjuangan.
Sekarang relaksasi. Posisi berbaring miring ke kiri.  Seperti posisi
patung budha tidur. Kaki kanan di depan. Tangan kiri  dibelakang dan
tangan kanan didepan muka. Eh kebalik gak ya? Kanan kiriku  jadi
disorientasi nih :D intinya sih buat tubuh serileks mungkin.
Itu  tadi gerakan tahap pertama. Sebenarnya sih penasaran dengan tahap
selanjutnya  di kelas lain. Tapi aku sudah kelelahan. Gerakan - gerakan
tadi menguras  banyak tenaga dan biaya. Hayah...
Setelah berpamitan dan mengucap terima  kasih. Aku pulang. Di jalan
ketemu mpok reddini.
"darimana san?tumben dah  bangun?"
"ikut senam mpok" jawabku sambil cengengesan
"hayah kamu itu,ikut  senam apa ngelabain ibu-ibu muda"
"hehe"
"kalo orang dulu itu gak pake  senam. Cukup rajin sholat. Gerakan
sholat kan kayak senam. Tinggal atur napas  aja"
Hmpph... Bener juga ya. Orang dulu itu emang jago dalam menghayati  sesuatu..
Thursday, October 30, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
5 comments:
wakakakaka..
parah nih...
sukanya hot mama/mamah muda xD
wah...san...tak pikir kamu ikut senam hamil juga...
btw, udah nikah to dek? kok udah siyap² jadi bapak muda yg rela nungguin istrinya senam?
@randu:sebenarnya sih lebih suka daun muda :D
@rere:belum mbak, cariin dong mbak :D
akhirnya nongol di milis, dengan iklan di bawahnya. minta nomor kontaknya dong bos...
ibu muda ya? bwahahaha
@doni:entar aku PM ya cak :D
Post a Comment