Monday, November 17, 2008

john "is" legend

tadi malam. capek. setelah sekian lama tidak beraktifitas. akhirnya aku merasa kelelahan. pagi maen sama anak-anak futsalismo. latih tanding dengan anak-anak cosmo. akhirnya kita anak-anak futsalismo menang juga. tapi badanku rontok. menahan beberapa tendangan. cak ase mempercayakan posisi kiper. tetapi merasa senang, karena sebelumnya bisa menyarangkan gol dari titik tengah lapangan, memperdaya kiper legendaris futsalimo. ase. siangnya mengantarnya. ke karawang. meski hanya bisa mencuri pandang. tapi cukup nyaman. entah apa ini namanya. kuharap bukan cinta. aku cukup lelah mengharapnya. biarkan sang waktu yang menjawab.

lampu mati. tv menyala. tanpa henti tangan memencet tombol. tertambat di jak TV. seorang pria tampak di depan piano. alunan nada berdenting. samar kulihat. alunan suara mengumandang. tak salah lagi. itu john legend. dengan lagu lamanya. ordinary people. aku pun terbawa...

john legend - ordinary people

Girl im in love with you
This ain't the honeymoon
Past the infatuation phase
Right in the thick of love
At times we get sick of love
It seems like we argue everyday

[Bridge]

I know i misbehaved
And you made your mistakes
And we both still got room left to grow
And though love sometimes hurts
I still put you first
And we'll make this thing work
But I think we should take it slow

[Chorus]

We're just ordinary people
We don't know which way to go
'cause we're ordinary people
Maybe we should take it slow (Take it slow oh oh ohh)
This time we'll take it slow (Take it slow oh oh ohh)
This time we'll take it slow

[Verse 2]

This ain't a movie no
No fairy tale conclusion ya'll
It gets more confusing everyday
Sometimes it's heaven sent
Then we head back to hell again
We kiss and we make up on the way

[Bridge]

I hang up you call
We rise and we fall
And we feel like just walking away
As our love advances

We take second chances
Though it's not a fantasy
I Still want you to stay

[Chorus]

We're just ordinary people
We don't know which way to go
'cause we're ordinary people
Maybe we should take it slow (Take it slow oh oh ohh)
This time we'll take it slow (Take it slow oh oh ohh)
This time we'll take it slow

[Verse 3]

Take it slow
Maybe we'll live and learn
Maybe we'll crash and burn
Maybe you'll stay, maybe you'll leave,
maybe you'll return
Maybe another fight,
Maybe we won't survive
But maybe we'll grow
We never know baby youuuu and I

[Chorus]

We're just ordinary people
We don't know which way to go(hey)
'cause we're ordinary people
Maybe we should take it slow (Heyyy)
We're just ordinary people
We don't know which way to go
'cause we're ordinary people
Maybe we should take it slow (Take it slow oh oh ohh)
This time we'll take it slow (Take it slow oh oh ohh)
This time we'll take it slow
take it sloww
take it slow
this time we'll take it slow

what a great song from a great legend. aku sungguh terbawa. sederhana. tapi kena. so classic but it works. menurutku pasangan itu harus saling mengisi. bukan saling memaksa. tidak menumbuhkan ego masing. pasangan itu punya satu hati. satu jiwa. tapi punya dua kepala. perdebatan akan perbedaan adalah ujian. tidak butuh jawaban benar ataupun salah. tapi bagaimana memandang suatu masalah. bukan menimbulkan masalah baru. tapi mencari jalan tengah. jika tak mampu menghadapinya. berarti memang tak cocok. bukannya kalah. hanya tak jodoh. dan buat apa terlarut?jika berhasil? selamat satu phase telah terlewati. just one step closer. think positive and don't deal with problem. so classics but works.

so
This time we'll take it slow...

aku (malu) jadi pengusaha

lama sudah kumencari apa yang hendak kulakukan
sgala titik kujelajahi tiada satupun kumengerti
tersesatkah aku disamudra hidupku

Pagi ini. Mendung masih menggelayut. Malas masih mengancam. Perasaan -
perasaan tak enak masih meneror. Mencoba menghilangkan pikiran -
pikiran kusut. Mengutak atik angka. Bermaen dengan konsep. Virus
terlanjur ditularkan. Sebuah konsep harus terealisasi. Inkubator
bisnis jalur indie. Wadah entrepreneurship mungkin jawaban dari semua
pertanyaan yang terngiang di kepala. Mandiri. Merdeka.

Bayangan krisis makin melanda. sekali lagi tantangan muncul. Bisnis
terancam. Ide2 diversivikasi menuju kebuntuan. mungkin ini justru
adalah petunjuk-NYA. Alhamdulillah masih diingatkan. Selama ini
terlalu berbangga diri. Tak pernah keluar kepompong. Terlalu nyaman
dan menghangatkan. Lupa akan hakekatnya sebagai kupu-kupu. Yang ingin
terbang ke angkasa.

kata-kata yang kubaca terkadang tak mudah kucerna
bunga-bunga dan rerumputan bilakah kau tahu jawabnya
inikah jalanku inikah takdirku

Teringat dulu kisah waktu kecil. Teramat suka bermaen layang-layang.
Tapi apa daya uang tak punya. Seorang teman pun bernasib serupa.
Jadilah kita tim pegembira. Pengejar layang-layang putus. 1 layang. 2
layang. 10 layang perhari pernah kita dapat. Adakalanya bagus.
Adakalanya rusak. Tapi tetap kita tak bisa bermaen layang - layang.
Tak punya senar. Apalagi benang gilasan. Naluri alamiah mengajarkan.
Kita jual layang-layang tangkapan. Separuh harga warung pojok.
Layang-layang rusak pun kami perbaiki. Kami jual lagi.
Entrepreneurship. Ternyata sudah begitu lama aku berkenalan dengannya.
Sejatinya kita sudah memilikinya. Sadarkah kita?

Seringkali kawan bertanya. Bagaimana cara menjadi entrepreneurs?sebuah
pertanyaan yang selalu menumbuhkan gairah semangatku. Lebih merdu
daripada rayuan maut roro mendhut. Dalam berusaha aku tak ambil pusing
dengan itungan banyaknya untung. Aku takut riba. Menjadi qarun. aku
lebih suka meracuni orang laen untuk mandiri berbuat serupa. Dan
pertanyaan itu membuat hidupku punya makna.

kubiarkan kumengikuti suara dalam hati
yang slalu membunyikan cinta
kupercaya dan kuyakini murninya nurani menjadi penunjuk jalanku
lentera jiwaku


Yang pertama tumbuhkan niat. Dengan bertanya aku anggap sudah berniat.
50% dari pekerjaan. Lumayanlah. Yang harus dijaga adalah keteguhan.
Continuity. Motivasi dan intuisi. Motivasi untuk menjaga ritme dan
intuisi untuk mengarahkan. Ibarat kata motivasi seperti kopling.
Mengatur kapan mengerem kapan menambah kecepatan. Dan jangan berhenti.
Intuisi seperti kemudi. Mengarahkan laju kita.

Cara paling gampang adalah mulailah bisnis sesuai dengan minat dan
bakat. Kegemaran kamu. Keahlian kamu. Kamu tahu seluk beluknya.
Berpikirlah seperti konsumen. Bikin analisis bisnis. Business plan.
Financial plan. Tuliskan ide2 yang ada dikepala. Jangan hanya disimpan
di kepala. Caranya?tunggu posting berikutnya... lapar aku :D

kubiarkan kumengikuti suara dalam hati
yang slalu membunyikan cinta
kupercaya dan kuyakini murninya nurani menjadi penunjuk jalanku
lentera jiwaku

jenuh

jenuh. terperangkap kepompong. sepi. dan hanya sendiri. sekarat. hampir kehilangan.

Duh Gusti.. turunkan bidadari itu dari singgasananya...

tentang spanduk 100.80.10

Dari eka:
"betewe, td gw baca spanduk yg tulisannya gini:
100 tahun Kebangkitan Nasional.
80 tahun Sumpah Pemuda.
10 tahun Reformasi.

gw jd mikir: itu maksudnya mau ngumumin betapa kerennya uda genap
100, 80 dan 10 tahun gitu? tanpa ngerti makna lebih lanjut?"

Dari hape:
"Kalo menurut gw sih ka, yang bikin spanduk pengen hemat aja. Bikin
spanduk di bulan Mei, trus ntar disimpen untuk dipajang lagi di bulan
Oktober n November, jadi spanduknya satu untuk 3 event, hehehehe,
[ngaco mode : ON].
Versi seriusnya : mungkin mau ngingetin ke para pemuda kali, soalnya
Kebangkitan Nasional gaweannya pemuda (walopun masih ada kontroversi);
Sumpah pemuda gaweannya pemuda; Reformasi gaweannya pemuda juga.
Mungkin cuman mau ngingetin, pemuda sudah banyak menorehkan sejarah di
negeri ini, sekarang saatnya pemuda kembali menorehkan sejarah di
negeri ini (ada hubungannya ama wacana pemimpin muda n pemimpin tua
gak ya ?)"


Pertanyaan yg menarik. Apakah makna angka 100. 80. Dan 10. Yang
tercantum di spanduk yg bertebaran di jalan2 itu. Jadi tergelitik
untuk menengok sejarah.

100 tahun kebangkitan nasional. Apakah artinya bangkit jika kemudian
kita hanya berdiri terpaku. kemudian melangkah gontai?pernah becanda
dengan seorang teman. Kenapa kita kalah dengan bangsa barat? Karena
kita hanya "menjalankan" bisnis. Lalu apa yg dilakukan bangsa barat?
They "run" their business...

80 tahun sumpah pemuda. pemuda2 stovia membentuk budi utomo. Pemuda2
jong (baca:perkumpulan) berkongres dan bersumpah. Suwardi suryaningrat
muda menyebarkan pamflet. Als ik nederlander was.. Menyindir pesta
kemerdekaan belanda yang dibiayai keringat dan darah pribumi. Hatta
muda berorasi d belgia dan mengenalkan kata bangsa Indonesia ke dunia.
Sukarno muda berpledoi dg semangat "Indonesia menggugat". Chaerul
saleh,sukarni menculik dwi tunggal dan memotivasi mereka tuk segera
memproklamirkan kemerdekaan. Sutomo. Sudirman. Dan ribuan lainnya
begitu gigih mempertahankan kemerdekaan. Tapi kini.. Kebanyakan
pemudai terbuai. Terlena. Bahkan cengeng meronta minta jatah kue
kekuasaan. Pemimpin tua. Pemimpin muda.

10 tahun reformasi. Apa tujuan reformasi dulu?apakah hanya sekedar
menggulingkan suharto?itu revolusi kawan. Dan yg seperti kalian tahu
revolusi hanya melahirkan diktator penguasa2 baru. Tak lebih.

Sejarah bukanlah urutan almanak dan peristiwa. Sejarah adalah hikmah
yg dipelajari. Bukan mencari pembenaran. Tetapi kebaikan manfaat
darinya dan akibat kesalahan2nya. Bukan untuk didongengkan tapi
ditadaburi.

Kita satu gerakan dengan perjuangan butet. Sekibaran bendera merah
putih chris john. Seserentak kumandang Indonesia Raya kido+hendra.
Perjuangan tak sebatas kata dalam spanduk. Tak hanya gambar indah
bahasa iklan layar kaca. Perjuangan tak hanya kata. Apalagi perbuatan
yang tak jelas maksudnya. Perjuangan adalah tindakan nyata untuk
berkontribusi ke arah kebaikan. Dan diri ini menyesal karena hanya
bisa beretorika. Duh Gusti...

als ik bung tomo was

Memori ini terlempar ke kenangan waktu kecil. Seorang teman bapak yang
agaknya begitu mengagumi bung tomo,seringkali mencekoki dengan
berujar,"cak san,kon kudu mbangun negeri iki, koyo bung Tomo, meski
gak dianggep dadi pahlawan, gak pernah kapok terus berjuang"
(artinya:cak san,kamu harus membangun negeri ini, seperti bung Tomo,
yang meskipun tidak pernah dianggep sebagai pahlawan, tetapi tak
pernah menyerah untuk berjuang)

Hingga akhirnya menanjak remaja. Teman bapak tadi mengajak ke
surabaya. Di salah satu museum diperdengarkan orasi bung Tomo yang
melegenda tadi. Versi audionya ada disini:

http://www.arsipjatim.go.id/web/ARSIP/WebContent/web/view_koleksi_audio.jsp

diri ini seperti berada di antara kumpulan pemuda. Tampak semangat
memancar di mata mereka. Bom-bom dipasang di badan mereka siap untuk
meledakkan tank2 sekutu yang diboncengi Belanda. Bagi bung
Tomo,perjuangan tidak sebatas kata2,maka beliaupun mengarsiteki bom
syahid itu dan ikut bergerilya. Agaknya pengalaman dan pengetahuannya
ketika menjadi pandu di kala remaja, menjadi bekal yang cukup untuk
melatih insting ke-intelijenan dan kemiliteran.

Sutomo adalah pribadi yang tegas namun lembut. Dan keras namun penuh
kasih sayang. Coba baca surat cintanya kepada istrinya,yang
menceritakan kegalauan dan kerinduannya.

"Pagi ini begitu besar kangenku, sehingga ingin aku menulis kemari.
Aku saiki dadi politikus tenan. Aku rapat sedino nganti ping pitu. Ibu
pertiwi seakan-akan tersenyum di hadapan mataku! Doakan untuk
kakandamu, sayang! Agar aku selalu dapat kekuatan. Hanya di waktu
malam sebelum tidur, aku selalu merasakan adanya kekosongan! Aku tak
mempunyai seorang di sampingku yang dapat melihat air mataku
bercucuran, aku menjadi jengkel karena egoisme yang begitu besar dari
beberapa orang yang mengaku pemimpin. Sampai ketemu sayang. Veel liefs
van je... Tomo (Salam mesra dari Tomo)"

kekritisan bung Tomo dibangun ketika beliau menjadi wartawan (salah
satunya antara). Hingga kemudian membantu sudirman dalam membangun
TNI. Pernah juga menjadi menteri dan anggota parlemen. Tetapi
kekritisannya tidak pernah pudar.

Bung Tomo pernah bersitegang di akhir pemerintahan bung karno. Dari
komunisme sampai kebiasaan belanja istri2 pejabat, berfoya foya di
luar negeri pernah menjadi sasarannya. Beliaupun pernah mendukung
suharto untuk menjadi presiden,tetapi begitu melihat suharto membangun
kerajaan kroni2nya,beliau kembali mengkritik. Kekuasaan yang telah
membutakan nurani suharto, membuatnya dijebloskan kedalam penjara.
Sebagai tapol d tahun 78 dan bebas setahun kemudian. (kumpulan
kritikan bung Tomo dibukukan dg judul "bung Tomo menggugat")

Tahun 81. Sang Khalik memanggilnya. Ketika menunaikan ibadah haji.
Beliau meninggal. Pahlawan ini terlupa. "cacat sejarah" telah
membuatnya "dibuang". Tapi bung Tomo (agaknya) memang ogah dipanggil
pahlawan. Beliau berpesan kepada keluarganya untuk tidak mengajukan
gelar pahlawan bahkan untuk memakamkan di taman makam pahlawan pun
beliau tidak mau. Menurutnya makam itu telah dinodai "pahlawan -
pahlawan kesiangan"

mungkin beliau akan menangis ketika peristiwa heroik yg diarsitekinya
diperingati dengan hingar bingar konser yang bercerita picisnya cinta
dan indahnya perselingkuhan,sungguh memabukkan,ayo goyang.. duyu.. dan
kita akan semakin terbuai..

Agaknya pemberian gelar pahlawan nasional ini bukanlah kemenangan
baginya. Karena perjuangan menuju manusia merdeka belumlah kelar.
Mungkin kalau masih hidup beliau akan kembali berorasi. Melawan
penjajahan bentuk baru,yang berganti topeng dalam hegemoni kekuasaan
ekonomi bernama kapitalisme. Sekali lagi bung Tomo akan
berorasi,menggugah semangat pemudanya.. bukan pemuda2 teler, pemuda2
yg terbuai dan terlena, pemuda2 yang merengek minta jatah kekuasaan.

"Saudara-saudara. Kita pemuda-pemuda rakyat Indonesia disuruh datang
membawa harga diri intelektualitas dan sumber daya alam kita kepada
kapitalisme dengan membawa bendera putih, tanda bahwa kita menyerah
dan takluk kepada kapitalisme ...."

"Inilah jawaban kita, jawaban pemuda-pemuda rakyat Indonesia: Hai
kapitalisme, selama banteng-banteng, pemuda-pemuda Indonesia masih
mempunyai darah merah yang dapat membuat secarik kain putih menjadi
merah dan putih, selama itu kita tidak akan menyerah...."

"Teman-temanku seperjuangan, terutama pemuda-pemuda Indonesia, kita
terus berjuang, kita usir kaum pemuja kapitalisme dari bumi kita
Indonesia yang kita cintai ini. Sudah lama kita menderita, diperas,
diinjak-injak...."

"Sekarang adalah saatnya kita rebut kemerdekaan kita. Kita
bersemboyan: Kita Merdeka atau Mati. Allahu Akbar... Allahu Akbar....
Allahu Akbar.... Merdeka..... !"