Thursday, October 30, 2008

eksotisme senam hamil

Kesiangan. Aku segera buru-buru bangun. Rencananya sih pagi ini mau
ngelihat senam hamil trus siangnya nongkrong di pom bensin. Tapi tetep
aja bangun kesiangan, Argh.. Sindrom insomnia ini agaknya harus segera
dihentikan. Rasa penasaran dari cerita cik gita tentang senam hamil
membangkitkan semangatku. Sapa tahu bisa membuat bisnis baru.
Pelatihan senam hamil untuk pemula :D Aku segera bangun dan berlari.

Setelah membujuk suster bidan depan padepokan, akhirnya diantarlah aku
ke rumah sakit bersalin dekat pasar. Gedung yang lumayan besar. Putih.
Bersih. Beberapa kali terdengar alunan merdu tangisan bayi.
Bidadari-bidadari surga tampak siap berparade menuju sebuah ruangan
besar. Berdinding kaca dengan sebuah cermin besar di tiap sisinya.
Setelah sedikit berbasa basi dititipkanlah aku ke suster yang lainnya.
Dan petualangan pun dimulai.

Ibu-ibu itu masih duduk mengantri. Suster-suster dengan cekatan
mengambil tensi. Agaknya ini prosedur awal sebelum memulai senam. Dari
poster yang ditempel dijelaskan bahwa senam hamil dibagi menjadi 4
tahapan. pertama untuk usia kehamilan 22-25 minggu, kedua untuk 26-30
minggu, ketiga untuk 31-35 minggu, dan yang terakhir usia
36-kelahiran.

Di bangku tampak seorang bapak muda. Tas besar disamping tempat
duduknya. Matanya tertuju ke laptop sambil sesekali mengedarkan
pandangan ke (mungkin) istrinya. Bisa di ajak ngobrol nih. Akupun
memulai obrolan,"istri pertama cak?" Argh, bego salah memulai
pembicaraan nih. Matanya menatap tak bersahabat."maaf.. Maaf..
Maksudku anak pertama?" dan aku memberikan senyuman terbaikku.
"iya" pandangannya masih menuduhku.
"wah, pasti anaknya cantik seperti ibunya. Atau tampan seperti
bapaknya. Hebat ya,mau mengantar istrinya"
Dia pun menutup laptopnya, matanya mulai bersahabat,"amin.. Biar lebih
deket aja mas, dan mumpung belum banyak kerjaan"

Otak relasi bisnisku segera jalan. Sebenarnya sih mau tanya-tanya
lebih lanjut. Tapi sayang kayaknya senam mau dimulai. Tampak seorang
instruktur senam. Ibu-ibu itu berdiri di atas matras. Mas-mas yang
tadi pergi menghampiri istrinya. Berdiri dibelakangnya.

Masih dalam posisi berdiri. Seperti gerakan siap saat upacara bendera.
Kedua tangan diangkat ke atas kepala sambil menarik nafas lewat
hidung. Nafas kemudian dibuang lewat mulut sambil menurunkan kedua
tangan.

Seorang suster menyuruhku menemani seorang ibu. Kayaknya beliau tidak
diantar suaminya. Akupun bergegas dibelakangnya.

Posisi selanjutnya duduk di atas matras. Seperti posisi duduk santai
di tepi pantai. Kaki lurus. Berat badan bertumpu pada kedua tangan.
Telapak kaki di dorong dan ditarik sambil tarik napas dan buang secara
bergantian. Whoosah.. Agaknya senam ini bertumpu pada latihan
pernapasan.

Dalam posisi yang sama. Kedua telapak kaki digerakkan secara
bersamaan. Ke arah depan dan belakang. Tetap dengan tarik dan buang
napas. So,jangan lupa menyikat gigi dan berkumur ya :D

Masih duduk. Kaki dibuka selebar paha. Telapak kaki ditarik ke arah
luar secara bersamaan, lalu kedalam secara bersamaan pula. Jadi
kebayang perjuangan simbok pas melahirkan. Duh Gusti.. Ampuni hambamu
dan sayangi kedua orang tuaku..

Sekarang duduk bersila. Kepala diputar. 1.2.3.4. Tarik napas. 5.6.7.8.
Buang napas.

Posisi berbaring dengan kedua tangan disamping tubuh sedang kedua kaki
ditekuk. Napas ditarik sambil mengangkat kaki membentuk siku. Anaknya
diajar phytagoras. Embuskan napas dan kaki dikembalikan ke posisi
semula.

Pertahankan posisi. Kaki ditekuk. Tarik napas. Pantat diangkat. Tahan.
Embuskan napas sambil menurunkan pantat. Katanya sih buat menguatkan
otot panggul.

Posisi telentang. Seluruh otot tubuh ditegangkan. Genggam tangan.
Telapak kaki ditarik hingga lurus. Mata terpejam. Otot dubur
dikatupkan *bagian ini yang membuatku berpikir untuk melakukannya :D*
terus otot direlaksasi dean membuka telapak tangan dan mata. Telapak
kaki dalam kondisi normal. Ayo ulangi lagi. Sungguh eksotis arti
perjuangan.

Sekarang relaksasi. Posisi berbaring miring ke kiri. Seperti posisi
patung budha tidur. Kaki kanan di depan. Tangan kiri dibelakang dan
tangan kanan didepan muka. Eh kebalik gak ya? Kanan kiriku jadi
disorientasi nih :D intinya sih buat tubuh serileks mungkin.

Itu tadi gerakan tahap pertama. Sebenarnya sih penasaran dengan tahap
selanjutnya di kelas lain. Tapi aku sudah kelelahan. Gerakan - gerakan
tadi menguras banyak tenaga dan biaya. Hayah...

Setelah berpamitan dan mengucap terima kasih. Aku pulang. Di jalan
ketemu mpok reddini.
"darimana san?tumben dah bangun?"
"ikut senam mpok" jawabku sambil cengengesan
"hayah kamu itu,ikut senam apa ngelabain ibu-ibu muda"
"hehe"
"kalo orang dulu itu gak pake senam. Cukup rajin sholat. Gerakan
sholat kan kayak senam. Tinggal atur napas aja"

Hmpph... Bener juga ya. Orang dulu itu emang jago dalam menghayati sesuatu..

Mencari (kembali) Indonesia

Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu. Tanah air Indonesia

Kawan. Siapkah kau dengan perjalanan kita kali ini. Petualangan
terhebat untuk memuaskan dahaga jiwa muda. Benar kawan. Kita akan
mencari nusantara yang hilang. Kapal phinisi yang gagah siap mengantar
kita. Layar terkembang. Merah putih berkibar. Angkat jangkar. Kita
berlayar kawan.

Perjalanan kita mulai dari pulau kecil yang terlupakan. Pulau tersibuk
yang akan menjadi cikal bakal Indonesia. Pulau onrust. 1619. VOC.
Benar lidah kita yang terbiasa dengan kosakata indah menyebutnya
sebagai kompeni. Di tahun itu mereka bersiap-siap menyerang jayakarta
dan memulai kolonialisasi di kerajaan-kerajaan nusantara. Negeri ini
lahir karena kolonialisasi jadi kenapa kita terus bertikai kawan?

Rempah - rempah. Komoditi ini begitu menggoda. Perang salib usai
sudah. Tetapi mereka terlanjur menyukai makanan timur tengah yang kaya
rempah. Hegemoni ekonomi pun berbicara. Rempah - rempah menjadi bukti
kesejahteraan baru. Ternyata kolonialisasi ini tak lebih dari urusan
perut! Ternyata tak hanya rempah. Mereka mulai serakah. Emas. Perak.
Minyak Bumi. Bahkan babu-babu murah. Kapitalisme merajalela. Tanah
yang kaya itu hanya bisa tersenyum getir. Belajar dari sejarah kawan.
Kini saatnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Buktikan kearifan
lokal mampu mencipta produk berdaya saing global. Hanya satu tanah
yang bisa disebut tanah airku. Ia berkembang dengan usaha, dan usaha
itu adalah usahaku.

Kita lanjutkan pencarian kita. Jakarta. Miniatur negeri ini.
Modernisme. Bisa menjadi kawan dan juga lawan. Pembangunan begitu
pesat. Gedung menjulang. Industrialisasi merajalela. Kapitalisme
kembali berbicara. Suatu bentuk kolonialisasi gaya baru. Saatnya
rapatkan barisan. Jangan terlena kawan. Coba lihat di pinggiran.
Termarginalkan. Mereka juga bagian dari kita. Meski tidak berdasi.
Tapi mereka punya hati. mereka adalah airmata ibu pertiwi. Bukan
anak-anak haram. Hanya putra putri yang terabaikan. Benar. Pendidikan
kawan. Berilah kail. Ajari memancing ikan dan kita akan berlayar
bersama.

Simpan dulu tangismu kawan. Jaga semangatmu. Kita lanjutkan pelayaran.
Menuju barat. Seperti yang kalian agung-agungkan. Bahkan sampai rela
mencontek. Memabukkan. Membuat kalian berpesta pora.

Kita seberangi selat sunda. Anak krakatau masih gagah memimpin deretan
vulkanik aktif. Menandakan kalau tanah kita subur. Tapi kita terlupa
menggarapnya. Bahkan sampai impor hasil bumi. Sungguh malang.
Memalukan. Sementara kita malah mengirim asap. Zamrud khatulistiwa
mulai terkikis. Go green kawan. Mulai dari sekarang atau nusantara
akan benar-benar tenggelam.

Tak usah termangu dengan negeri tetangga kawan. Negeri ini hanya salah
urus. Tak bisa melihat keunggulan diri. Bukankah bertahun-tahun lalu
mereka belajar dari kita. Jangan terlena representasi barat itu.
Tengoklah nusantaramu. Hampir tenggelam karena kau jual pasir. Oleh
mereka pasir itu diubah menjadi semikonduktor. Bertransformasi menjadi
ponsel. Persis seperti yang ada digenggamanmu itu. Maka, kuasailah
teknologi kawan.

Sumatra. Chrisye. Pulau emas kalau kata orang dulu. Penghasil
pemikir-pemikir hebat. Yang berkilau melampaui zamannya. Sastra kita
tak kalah kawan. Lebih indah. Rajin-rajinlah membaca dan kau akan
terpana.

Sampailah kita di ujung barat. Titik 0.0. Sabang. Kearifan aceh
mengajarkan kita. Pentingnya kedamaian. Daerah yang sedang bangkit.
Pelajari syariahnya. Kalahkan kapitalisme.

Bagaimana kawan? Lebih indah dari barat bukan? Mari kita putar haluan.
Nusantara menunggumu. Kita susuri jalur selatan. Potensi yang belum
tergarap. Eksotisme yang tenggelam. Menunggu asahan otak dan hatimu
kawan.

Java oorlog. 1825-1830. Militansi melawan keserakahan. Itulah wajah
pulau jawa kawan. Selalu mendua. Banyak pembangunan disana. Kemajuan
dan kemunduran. Seimbangkan kawan. Pelajari. Kembangkan. Inilah
universitas kehidupan. Utara dan selatan timpang. Corruption oorlog. Perang (terhadap) korupsi. Siapkah kau memimpinnya kawan?

Kita istirahat sejenak di pulau dewata kawan. Semoga eksotisme tidak
memabukkan kita. Saatnya mengasah kreativitas. Pulau - pulau lain
mengantri tuk digarap. Nusa tenggara.

Timor. Tak usah dendam kawan. Mereka saudara muda kita. Lanjutkan
perjalanan. jangan menyerang. Selamatkan kupang. Kita seberangi arafuru. Aroma kebisuan
itu menyimpan banyak kenangan. Bayangkan kita membantu yos sudarso
dengan KRI macan tutulnya. Dan kita akan mendarat di eksotisme ala
nusantara bagian timur.

Papua. Benar - benar daerah yang tak berayah. Kekayaan tergeruk asing.
Dan kita hanya diam. Bukankah dulu di boven digoel kita suka
berdiskusi tentang kemerdekaan? Kenapa kita melupakan tanah terindah
ini? Pemerataan kawan. Banyak talenta-talenta muda disini. Gandeng
tangan mereka. Kita lanjutkan pelayaran.

Maluku. Kepulauan banda. Ah terlalu banyak eksotisme yang terabaikan
kawan. Gelorakan. Bangkit.

Biarkan kapal ini bernostalgia kawan. Sulawesi. Pelaut-pelaut handal.
Penjelajah yang tak kenal lelah. Memompakan semangat mudamu bukan?

Kalimantan. Pulau yang besar dengan potensi yang besar. Sumber daya
alam tersedia. Sumber daya manusia pun siap sedia bekerja. Sekarang
giliranmu kawan. Jadilah nahkoda. Pimpin armadamu menuju Indonesia
yang adil makmur. Berlayarlah...

Lewu tatau habaras bulau habusung hintan hakarangan lamiang. Lewu
tatau dia rumpang tulang rundung raja dia kamalasu whate. Negeri yang
kaya, yang berpasir emas, berbukit intan, dan berkerikil manik. Tempat
dimana tidak ada kemalangan, kesusahan, dan kesedihan.

Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu. Bangsa Indonesia

Keanekaragaman. Bhineka tunggal ika. Semoga tidak hanya menjadi
slogan. Coba lihatlah awak kapalmu kawan. Beraneka rupa. Tak cuma
melayu. Juga melanesia. Senasib sepenanggunganlah yang menyatukan
kita. Berbagai adat istiadat. Berbagai budaya. Melebur dalam kawah
candradimuka Indonesia. Seperti kancing dengan lubangnya. Kalau
disatukan akan mampu menutup apa yang harus ditutupi. Kalau dibuka,
mampu membebaskan apa yang harus dibuka.

Jangan biarkan isu-isu disintegrasi memecah belah kita kawan. Kita
sudah terbiasa dengan devide et impera. Gerakan kita kokoh. Karena
bersama-sama kita arungi badai. Kita sebagai bangsa yang tak
tergoyahkan.

Saatnya melindungi aset-aset bangsa. Jangan biarkan asing mencomot
seenaknya. Lindungi. Berlakukan common creative license. Jaga warisan
kekayaan heritage nusantara.

Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbahasa satu. Bahasa Indonesia

Komunikasi. Dengan komunikasi kita akan semakin kokoh. Banggalah
dengan produk kreatif anak bangsa. Lagu-lagu kita begitu merdu.
Film-film kita semakin bermutu. Komunikasi kita menembus batas.
Kreativitas kita tak terikat jarak dan waktu. Kawan, bahu membahulah
dalam industri kreativitas yang sedang kita rintis. Komunikasikan
Indonesia kepada dunia. INDONESIA RAYA.

Aku kepada oktober

11.10.01. Penat masih merundungku. Pelan kususuri jalan pinggiran rel
itu. Senjapun semakin sombong menenggelamkan malam menjadi hitam.
Pikiranku berkecambuk. Ilmu-ilmu itu membiusku. Angka-angka itu terasa
asing. Begitu memabukkan tetapi juga menggairahkan. Aku kembali
menghitung angka-angka. Angka-angka yang berbeda. Angka-angka yang
semakin menyusut. Dan tak memungkinkan untuk bertahan. Akupun
memikirkan cara lain. Aku ingin terus belajar, maka aku harus bekerja.
Aku ingin bekerja, maka aku harus belajar cara hidup di ibukota.
Hatikupun berontak. Menyita perhatian. Ternyata aku juga sangat
merindukannya.

Akhirnya aku sampai di padepokan. Kulihat sebuah surat tergeletak di
meja. Aku begitu mengenali tulisan itu. Tulisan tangan yang
kunantikan. Hatiku berdebar. Kubaca. Kudiam. Aku menghitung
angka-angka terakhirku. Cukup buat interlokal. Aku segera lari. Di
bilik itu kupencet nomor-nomor.

"..."
"oh tunggu sebentar ya mas. Biar saya panggilin..."

1 menit. 5 menit. 15 menit. Arrgghh.. Uangku habis. Segera kututup
telpon itu. Kubayar. Dan aku melangkah gontai. Kembali. Pulang.

"kamu kemana aja sih?ada telpon tuh. Buruan"
"Halo.. Sorry tadi putus. Uangku habis. Kamu lama banget sih"
"..."
"apa? putus? Maksudmu? Suratmu tadi?"
"..."
"sudahlah. Aku pusing. Aku mau sholat dulu"

Dalam sujud aku berkaca. Astagfirullah. Maafkan hamba-MU yang belum
mengerti hakikat cinta...

18.10.08. Sendiriku di ruang sempitku. Bosan menggonta-ganti channel.
Cerita-cerita picisan. Berita-berita basi. Nyaris tak ada terobosan di
dunia layar bening ini.

Drdrdrd.. Special delivery.. Drdrdrd..

1 unread message. View.

San g usa sgitunya de kalo ama ****..yg laen yg lebih masi banyak lho...;-)

Haha. Sms yang aneh. Jadi terharu aku, ternyata masih ada yang
memperhatikanku. Bingung sih sebenarnya mo jawab apa. Bagiku dia yang
termaksud di sms itu hanya serpihan masa lalu. Indah. Tapi bukan untuk
diratapi. Untuk disyukuri. Dan bukankah kini aku sudah berlari jauh
meninggalkannya. Bukankah Aku sedang menunggu sebuah jawaban. Lembaran
baru. Meski intuisiku mengatakan sekarang belum saatnya.

Drdrdrd.. Special delivery.. Drdrdrd..

1 unread message. View.

So?Kembali spt semula,artinya you still my best friend ever yg kpn pun ada u gw?

Fiuh. Aku seringkali percaya intuisiku. Bukannya pengecut. Entahlah.
Kami berteman cukup lama. Dia yang kuharap menjadi lembaran baruku
seringkali mengisi hari-hariku. Well, mungkin ini yang terbaek buat
kita. Dan hati inipun kembali tersenyum. Lamat-lamat terdengar alunan
merdu ecoutez.

percayalah kasih cinta tak harus memiliki
walau kau dengannya
namun ku yakin hatimu untukku
percayalah kasih cinta tak harus memiliki
walau kau coba lupakan aku
tapi ku kan slalu ada untukmu

Alhamdulillah. Kini aku lebih mengerti. Lihatlah aku masih bisa
tersenyum. Hidup lebih dari sekedar nada. Mendayu tapi berpacu dalam
irama.

seharusnya kau pun menyadari
resah hatiku bila kau dengannya
seharusnya aku pun tak berharap miliki dirimu seutuhnya
namun ku pendam rasa
ku hanya ingin kau bahagia
jalani yang kau pilih
jangan risaukan aku

Dan aku kembali berlari. Melanjutkan hidup yang tertinggal. Mengejar
mimpi yang mengangkasa..

07.10.03. Jalanan sepi. Berusaha mengakrabi malam. Tampak berpihak
pada kesendirianku. Aku masih tepekur di depan toko. Madrasah bisnis
yang sedang dirintis kini diambang kematian. Penghianatan. Dia.
Saudara sekaligus rekan bisnisku. Pergi. Hancur sudah. Tak tersisa dan
aku hanya bisa diam. Sebuah kesalahan fatal.

24.10.08. Menjelang pagi. Pandanganku masih tertuju di pustaka
bisnisku. Mencoba mengutak-atik angka. Mencorat-coret diagram.
Bermain-main dengan kata. Sebuah konsep terlahir. 3e2. Ide bisnis yang
harus direalisasikan.

Theory only a map. It needs a knowledge and intuition to decide the right path.

Kujelajahi lagi kitab-kitab marketing. Kutelaah konsep-konsep change
management. Pustaka-pustaka kuliner menimbulkan minatku. Desain
interior. Teori-teori financial proposing planning. Ah, gairahku
memuncak. Bias cerita kegagalan tak bisa menghentikanku.

Langit masih kelam. Kuyakinkan niatku. Aku membaui hujan. Sebuah
pertanda baik. Aku menyukai hujan. Membersihkan langit. Dan aku bisa
menatap bintang.

Dan aku kembali berlari. Melanjutkan hidup yang tertinggal. Mengejar
mimpi yang mengangkasa. Melukis bintang menjadi rasi yang bermakna.
Mencahayakan pekatnya malam tuk menyongsong pagi yang baru.
Alhamdulillah... oktober. kali ini aku takkan kalah...

Friday, October 17, 2008

saham

subject : saham

the fact :

Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.[1] Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.[2] (diambil dari wikipedia)

Ada beberapa tipe dari saham, termasuk saham biasa (common stock), saham preferen (preferred stock), saham harta (treasury stock), dan saham kelas ganda (dual class stock). Saham preferen biasanya memiliki prioritas lebih tinggi dibanding saham biasa dalam pembagian dividen dan aset, dan kadangkala memiliki hak pilih yang lebih tinggi seperti kemampuan untuk memveto penggabungan atau pengambilalihan atau hak untuk menolak ketika saham baru dikeluarkan (yaitu, pemgang saham preferen dapat membeli saham yang dikeluarkan sebanyak yang dia mau sebelum saham itu ditawarkan kepada orang lain). Saham yang biasa dijual di bursa efek adalah saham biasa dan saham preferen tidak diperjualbelikan di bursa efek. Struktur kelas ganda memiliki beberapa kelas saham (contohnya, Kelas A, Kelas B, Kelas C) masing-masing dengan keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri. Saham harta adalah saham yang telah dibeli balik dari masyarakat. (diambil dari wikipedia)

the myth :

Konferensi itu berlangsung meriah. KTTKU I. Konferensi Tingkat Tinggi
Konspirasi Uang I. Perwakilan uang seluruh negara hadir. Dari asia
pasifik, eropa, afrika, dan tentu saja amerika.

"... My brothers.. I have a dream,one day we will live together, in
peacefully world, I have a dream, a dream to make us their god, to
create social harmony, my brothers.. Just remember.. We're not only
just a changing thing! We will transform.. I have a dream.. And it
will be not only dream cause We're GOD!!!!", dolar mengakhiri
pidatonya dengan semangat membara. Semua hadirin bertepuk tangan.
Bersorak-sorak. Bersuit-suit. Bahkan ada yang guling2. Koprol. Suasana
menjadi tak terkendali. Terlalu gegap gempita.

Hingga kemudian si rupiah maju ke mimbar. Semua mata memandang. Si
rupiah tampak seksi dalam balutan kebaya ndesonya. Ketika berjalan
kadang jariknya tersingkap. Ada kilau roro mendut disana.

"Sugeng ndalu. Senang rasanya berada disini. Benar2 membuat saya
bergairah. Saya sudah tak tahan lagi. Tolong buat saya mengambang.
Jangan hanya mengambang terkendali. Buat saya tak terkendali.."
"Ayo.. Ayo.. Ayo kita perawani si rupiah.." sorak sorai hadirin kembali menggema
"Jangan-jangan.. Dia mainan saya" gulden pun berusaha mempertahankan
mantan babunya itu.
"hahaha.. Gulden,sudahlah,itu cerita usang. Tak usah dibesar2kan.
Sebaiknya kau bergabung dengan kita. Euro. Dan kita nikmati si rupiah
bersama2" euro beradu debat dengan gulden
Merasa diperebutkan, senyum si rupiah mengembang, "Iya, ayo perebutkan
saya, jangan sampe saya menjadi gila karena para pembesar2 negara
ingin beralih ke sistem syariah. Bisa gila saya lama2. Cukup sudah
saya disimpan di bau kecut ketek dan dada simbok2. Saya juga gak mau
terus2an berakhir di celengan bagong.."
"ah kamu masih mending rupiah. Aku seringkali mampir di dada palsu.
Berbau silikon pula" baht juga ikut2an curhat
"tenang2 sodaraku. Aku akan segera mengutus rasul adam smith untuk
mencerahkan pembesar2 kalian.."
"hore.. Hore.. Hidup dolar.. Hidup uang.."

Dan kemudian, berkelanalah adam smith. Menyebarkan liberalisme. Dengan
kitab capitalism dia menghipnotis semua orang. Pertumbuhan terjadi
dimana-dimana. Industrialisasi merajalela. GDP sebagian bangsa
meningkat tajam. Riba menjadi pahala. Semakin banyak riba, orang akan
masuk surga istana uang. Hukum ekonomi mengganti hukum alam.
Pengeluaran sekecil2nya untuk pendapatan sebesar2nya. Yang kaya makin
kaya. Yang miskin makin buntung.

Keadaan ini membuat senang kaum uang. Tawa memabukkan terdengar
dimana. Pertumbuhan uang mengalami kemajuan pesat. Bahkan adakalanya
inflasi melambung pesat. Uang yang dipuja2 adakalanya kehilangan nilai
dan keagungannya. Hal ini tentu saja mengkhawatirkan delegasi uang.
Segera adakan konferensi!!!

Kasak-kusuk terjadi. Hingga akhirnya dolar, sang dewa tertinggi
memberi mandat, "cukup sudah, kita harus membatasi kelahiran. Perketat
KB. Keuangan Berencana. Saatnya kita melahirkan anak agung bernama
saham!"
"saham?apa itu?", delegasi pun kebingungan.
"saham adalah anak agung kita. Bentuk kita yang baru. Surat berharga.
Indah bukan namanya? Hahahaha.. Sekali lagi mari kita buat manusia
menghamba"
"hore.. Hore.. Yahud.. Hidup dolar.. Hidup uang.."

Kemudian muncullah nabi2 baru. Nabi itu bergelar Paduka Yang Mulia
Pialang Saham. Semua orang berlomba2 mendapatkannya. Kembalilah
berlomba2 mendapatkan riba. Sehingga paham kredit kembali menyeruak.
Semua berhutang. Semua berspekulasi.

Hingga kemudian azab itu datang. Theory of chaos. Manusia2 yang
menghamba uang lupa akan hakikatnya sebagai manusia. Seharusnya mereka
menjadi khalifah. Tapi begitu mudahnya dihamba uang.

Semua berlomba2 mencari keuntungan. Hingga akhirnya tak ada lagi bisa
saling menipu. Kesombongan. Semuanya maruk. Hingga arus kredit macet.
Semuanya panik. Manusia2 itu kehilangan keimanan uangnya. Bursa saham
jeblok. Dolar melemah. Dengan sisa2 tenaganya, dia tertatih2,
mengetikkan sebuah sms.

To: dewa2 uang
Message: keadaan darurat. segera berkumpul. Konferensi sekarang juga.
Vox uang vox Dei.

klik. Messages sent.

Wednesday, October 8, 2008

Kassmadji 01 on halal bi halal edisi perdana

Barisan siswa tampak teratur rapi di aula smunsa. Hening. Hanya
terdengar teriakan2 senior yang gaduh. Keringat becucuran. Mungkin
karena kami tertekan. Mungkin karena hawa panas. Kadang mataku melirik
ke barisan cewek. Tampak lucu. Dengan beberapa kuncir warna warni di
kepalanya. Hari itu adalah hari pertama kami menjalani MOS. Sambutan
resmi mengawali masa muda kami.

Tak terasa sudah sekitar 7 tahun aku meninggalkan bangku sma. Setelah
beberapa persiapan dan koordinasi yang dadakan.
Kami pun kassmadji01
hari ini akan mengadakan halal bi halal akbar. Dan aku masih menyusuri
jalan di hari ketiga lebaran ini menuju palm resto.

Kelas 1 adalah masa hura hura dan suka cita. Dhuha, bola dan kongkow
bersama. Teringat ketika kami kucing2an dengan para senior MKI ketika
mengajak kami sholat dhuha d mushola. Ada yang lolos dan ada yang
kegaruk jadi korban. Hingga sekarang ketika aku sholat dhuha kadang
tersenyum sendiri. Ternyata dengan ikhlas sholat lebih mengasyikkan.
Bola menjadi ajang kesombongan kami. Karena smunsa tak punya lapangan,
kami pun menyalurkan hasrat di aula. Berbekal bola plastik kami tak
menghiraukan dunia. Berkali2 kami bekejar2an dengan pak gobang yang
akan melibas bola kami karena berkali2 pula, sepakan bola kami
menyambar lampu hingga pecah tak terkira. Dan dengan sombongnya kami
malah tertawa2 dan bangga. Dan tentu saja aku sebagai keeper selalu
berada d baris belakang ;p Kongkow bersama adalah agenda kedua. Pagi
berjajar lesehan didepan kelas. Para bidadari2 adalah sasaran mata dan
siulan kami. Memandang beningnya rimbi, membaui wanginya ayu,
mengharap ramadita turun dari kahyangan, aih, kami adalah kumbang2
kesepian. Sepulang sekolah, bermain PS adalah tujuan kami. Petangnya
ngehik. Malamnya belajar bersama dan ngehik lagi. Akhir pekan, janti,
jogja dan tawangmangu adalah tujuan berikutnya.

Palm resto.. Palm resto.. Ah akhirnya kutemukan juga. Segera kubelokkan motorku.
"prit.. Prit.." seorang satpam menghentikanku
"ya ada apa pak?"
"mo reunian?darimana?"
"iya, dari kassmadji pak"
"angkatan?"
"2001"
"oh, lurus saja, dibelakang. Samping panggung. Soalnya yang didepan mo
dipake angkatan 81"
"81?huaduh.. Saya lahir aja belum pak"

Berkali2 pun kami kena damprat. Suyoto dengan suara menggelegarnya.
Sutimin dengan senyum sinisnya. Bambang dengan seringai khas bruce
wilis di film armageddon, pak harsoyo yang tegap seperti perwira, dan
tentu saja ngadiyo memborbardir dengan rumus2 fisika dan petuah
ajaibnya "kalian itu seperti ikan.." aih, sampai sekarangpun aku tak
tahu artinya apa.. Hingga perdana mendewasakan kami. Perdana..
Perkemahan muda kelana. Meski 1-5 salah mengeja nama bendera menjadi
jilimoe, Kami tetap bahu membahu untuk menjadi yang terbaek. Menjadi
mandiri d alam bebas. Berkemah. Hingga lomba masak nista itu. Arek2
1-6 memasak telur, bagai juru masak professional telur dilempar,
membolak balik d angkasa, tapi apa daya, telur tak tertangkap, malah
masuk aer cucian. Dengan menengok kanan kiri dijemurlah telur itu dan
disuguhkan k senior untuk dicicipi. Senior tersenyum. Lezat gumamnya.
Kami tetangganya arek2 1-5 hanya bisa menahan perut. Mual. Begonya
senior kita. Malamnya diadakan jurit malam. Dengan kata sandi "LOT"
berbalas "JING" dan acara penutup pun tak kalah dahsyatnya... Mandi
lumpur.. Diiringi yel yel semangat.... Smunsa.. Smunsa.. Ya...

Deretan meja tertata rapi. Kursi2 setia mengelilinginya. Di atasnya
cahaya lilin melambai. Panggung dibelakang tampak gagah dalam
temaramnya. Cak juno, danang, dan niko tampak mengelilingi meja.
Berdiskusi serius untuk menggodok agenda revolusi ini. Tak lama
kemudian datang cik hare, suci, itha dan mas'ud. Lengkap sudah para
founding father acara ini. Semua berorasi. Tepuk tangan. Senyum bahkan
tawa membahana. Tak ada keraguan. Malam ini, agenda revolusi untuk
membangun kesolidan kassmadji01 harus terlaksana. Ya, harus malam
ini!!!!!

Kelas 2 adalah masa2 cinta dan pesta. Pertama2 saling curi pandang.
Saling membalas senyum kalo ketahuan. Kemudian bertitip salam.
Kadangkala bertukar surat, maklum waktu itu belum mengenal sms cinta.
Hingga kalo cocok kemudian jadian. Saling mengucap janji setia. Dan
menjadi pasangan tuk memegang lilin saat salah seorang temannya
merayakan sweet seventeen... Aih.. Romantisnya..

1 jam berlalu. Aku dan cak danang masih berdiri didepan palm resto.
Menyambut teman2 yang datang. baru sekitar 20an orang. Jauh dari
target kami. Aku menunggu rekan2 yang laen, karena tak mungkin
kutunggu dia, serpihan masa lalu yang tersimpan, karena dia sudah
melabuhkan hatinya ke yang laen, dan kini berada di belahan dunia
laen, hingga sebuah truck melintas didepanku. Samar2 kubaca
tulisannya, "kutunggu Jandamu" aih.. Aih.. Gak segitunya sih... ;p

Masa2 itu kami bahu membahu menyambut ulang tahun emas sma 1
surakarta. Acaranya megah. Bertajuk "PEGAS" kependekan dari PEsta Aksi
dan GAul Smunsa. dengan dipimpin ehrliech kami bahu membahu dalam
persiapannya. Mencari sponsor. Menyebar dan menjual tiket serta
merancang kemegahan acaranya. Acara dimulai dari pagi. Semua kelas
mengisi stand bazar. Ada yang jual makanan, minuman, baju, kerajinan,
dan dengan begonya, kelas 2-4, yang dielu2kan sebagai kelas unggulan
membuka stand persewaan PS. itulah salah satu bentuk pemberontakan
kami terkurung kebosanan di kelas unggulan. Malamnya tak kalah meriah.
Ada penampilan band2 pemenang festival dan band kebanggan cah biroe,
MECHOTOT BAND. Sedangkan band utamanya, gak usahlah dibahas di tulisan
hanya membuat kami merasa minder waktu itu, meski sekarang sudah
menjelma sebagai band papan atas... Yak betul, di awal penampilannya
band itu membentuk geometri segitiga, kotak dan lingkaran sebagai
"element" pembentuk nama band mereka. Oh iya acara pamungkasnya tak
kalah seru. Baksos cinta. Bener2 bakti sosial dan bener2 cinta.... ;p

Akhirnya mendekati pukul setengah sembilan acarapun bisa dimulai.
Alhamdulillah yang hadir sekitar 60an orang, ada gerombolan cewek2
yang dipimpin opie, desi, lia, evytha, dianty, dona, shinta n more..
Ada gerombolan IDI yang digawangi dokter sisri, denta, niken, danu, n
more. ada gerombolan cah biroe: tedy, rudy, babe, adi, aan, n more.
ada juga si cham, eko, doyok, slenco, dan si anak hilang asep
surahmat. *maaf tak bisa disebut satu2 namanya* Acara dibuka oleh
mas'ud dibantu suci. Sedangkan mas nicko n itha masih sibuk menghitung
duit. Karena kelaparan, acara pun dilanjutkan dengan acara makan2.
Meski tempat acara dipindah. Makan2 tetap terjadi dengan khidmat.
Sendok dan garpu saling berebut ayam, udang, bakmi, bakwan, capcay.
Bahkan saking guyubnya, aku, juno, danang, itha, hare, makan kembulan
di satu piring. bener2 sesuai dengan semboyan acara kita "sing penting
guyub" ;)

Kelas 3 adalah masa2 penuh perjuangan. Semua sibuk. Semua belajar.
Ikut try out sana sini. Mempersiapkan salah satu persimpangan
hidupnya. Mencari jurusan kuliah. Ada yang mengejar PMDK ada yang
bertaruh d SPMB dan tak jarang juga yang mempersiapkan cadangan di
univ2 swasta. Tampang2 serius mulai bertebaran. Diskusi2 monoton
berkutat tentang cara cepat, cara cermat dan cara hebat dalam menjawab
soal. Anak IPA berkutat dengan rumus. Anak IPS berkutat dengan
hapalan. Tapi tetap saja. Masih ada tawa diantara kita :D bu wewah
mengajarkan buntalnya, pak djon menurunkan kitab fisikanya, pak
marwanta dan pak djoko berkolaborasi matematika, pak hapsoro setia dg
biologinya, pak imron mengulang-ulang sejarahnya sedangkan pak bin cas
cis us english, ali loves siti but siti doesn't love ali. Dibunderi.
Digarisi. Diwarnai. Biar bisa ngebedain masing2 tensesnya...

Selesai makan. Mas'ud memegang kendali acara. Sekedar bincang2 ringan.
Talkshow. Meskipun kalah saing dengan dangdutan d sebelah kami. Mas'ud
tetap berkoar-koar. Akhirnya terkuak. Sari mo menikah bulan november,
eko menikah bulan ini, kiky bulan depan, hare menyusul di belakangnya,
dan iyut masih menunggu, jadi bagi yang merasa pesan tersebut
ditujukan untuknya, bersegeralah... bersegeralah... ;p

Kami berkumpul di gedung wanita. Akhirnya masa 3 tahun itu berakhir
sudah. Kini kami berpisah dipersimpangan jalan kami masing2 untuk
kemudian mempersatukan kami lagi. Para cewek sangat cantik dengan
balutan kebaya. Para cowok jumawa dengan kemejanya. Pak kuswanto maju
ke mimbar, "kami bangga dengan kalian. Karena kalian bisa menorehkan
sejarah dan menjaga tradisi, sehingga sekolah kita tercinta,smunsa,
smu n 1 surakarta ini berhasil menjadi 10 besar Nasional. Menjadi
sekolah tipe A" dan kami pun hanya tersenyum,mungkinkah ini saatnya
menutup kenakalan2 kami dengan mengucap salam pada ban BMW merahnya..
Dan kami pun hanya tersenyum...

Selesai sudah rangkaian acara. Kami pun berpoto bersama. Sebagai
monumen buat anak cucu kami kelak. Aku mengucapkan terima kasih atas
kerja keras dan keguyuban panitia, terima kasih atas rekan2 yang hadir
menyemarakkan suasana, dan buat rekan2 yang belum bisa hadir, kami
tunggu tahun depan... Wassalam...

Simbok

Ku Buka Album Biru
Penuh Debu Dan Usang
Ku Pandangi Semua Gambar Diri
Kecil Bersih Belum Ternoda

Aku masih menemani adekku. Entah sudah berapa toko dia masuki.
Berkali-kali ngepas baju, belum juga ada yang cocok. Padahal dia tahu,
aku paling malas menunggu. Kapan lagi bisa nganterin adek, kalo pas
ngelaba nganterin temen ceweknya aja semangat banget, begitu kilahnya.
Hingga akhirnya ibu ikut memberikan mandat. Thole, anterin adeknya,
mumpung kamu di rumah. Ah.. jadi kangen sama simbok..

Pikirkupun Melayang
Dahulu Penuh Kasih
Teringat Semua Cerita Orang
Tentang Riwayatku

Tak lama kemudian HPku bergetar. Berbunyi. Alhamdulillah dari simbok.
Tadi sih sempat bernegoisasi dengan simbok, aku mau nganterin tapi
nanti kalo udah kelamaan, tolong telephone biar punya alasan pulang,
hehe ;p *sebuah konspirasi ibu-anak yang brilian bukan? :D dan kita
pun meluncur pulang....

Kata Mereka Diriku Slalu Dimanja
Kata Mereka Diriku Slalu Ditimang

Sesampai di rumah, aku segera mencari simbokku. Beliau masih tiduran
di depan TV. Kebiasaan yang belum berubah. Kalo nonton TV pasti tidur
tapi kalo channelnya diganti atau TVnya dimatiin beliau langsung
bangun trus ngedumel. Habit yang aneh tapi merindukan.

Nada Nada Yang Indah
Slalu Terurai Darinya
Tangisan Nakal Dari Bibirku
Takkan Jadi Deritanya

Aku masih memandangi wajah simbokku. Begitu damai. Gurat - gurat
ketuaan mulai menghiasi. Uban banyak bermunculan disana sini. Dulu
waktu ubannya belum banyak beliau suka menyuruh kami mencabutinya.
Badannya semakin kurus. Tirus. Memang sekarang beliau sedang dalam
masa penyembuhan. Kemaren sempet dirawat di rumah sakit selama satu
minggu. Katanya sih, sehabis sahur dia mau buat susu, tapi tangannya
malah membuka bungkus extra j**, daripada mubazir diminumlah minuman
suplemen itu. Menjelang imsyak, kebiasaannya adalah menenggak obat,
karena kebetulan pencernaannya memang sedang sakit. Hingga kemudian
terjadilah reaksi antara 2 zat yang bertentangan itu. Sakit. Mual.
Hingga akhirnya pingsan. Ah, simbokku sudah mulai pikun ternyata..

Tangan Halus Dan Suci
Tlah Mengangkat Diri Ini
Jiwa Raga Dan Seluruh Hidup
Rela Dia Berikan

Simbokku akhirnya terbangun. Senyumnya mengembang. Mungkin senyum
inilah yang menarik perhatian bapakku dulu waktu meminangnya. Akupun
diminta mengantarkannya ke pasar. Dan kami pun berputar putar mencari
suguhan buat lebaran besok. Hingga HPku bergetar..

Drdrdr.. Drdrdrdd.. Special delivery drdrdr..

1 message received.

Innalilahi wa inna ilaihi rajiun.telah bpulang k rahmatullah ibunda
tcinta pada hari selasa,30 september 2008. Semoga amal dan ibadahnya d
terima.amin

From : souliamate

Innalilahi wa inna ilaihi rajiun. Belum juga sebulan intuiisiku
berkata tentang kematian
. Ibu dari salah satu sahabatku meninggal.
Padahal dulu aku sempat janji untuk bertemu ibunya. Semoga nanti aku
bisa membayar hutangku dengan datang ke tujuh hariannya. Aku segera
memeluk simbokku.

Masih bingung, simbokku bertanya, "ada apa tho le?"
"temenku mbok. Ibu temenku meninggal"
"Innalilahi wa inna ilaihi rajiun. Ya kalo gitu, ayo buruan pulang. Layat"
"tapi dia di jakarta mbok"
"ya sudah, kita pulang. Sholat ghoib. Nanti malam habis takbiran kita
doain. Jangan lupa kamu telephone temenmu itu. Hibur dan buat
tersenyum"
"inggih mbok", dan aku semakin erat memeluk simbokku.

Oh Bunda Ada Dan Tiada Dirimu
Kan Slalu Ada Di Dalam Hatiku...

PS: sorry ya kemaren datangnya terlambat. Tapi kemaren setelah pulang
dari rumahmu aku langsung yasinan kok. Jangan sedih mulu ya. Senyum.
Aku yakin mama kamu sedang tersenyum sekarang. Sedang menanti surga
dengan kereta doa anak yang shaleh.. Jangan tumpahkan lagi aer matamu.
Sisakan sedikit buat temenmu ini. Sisakan buat tangisan bahagia
tentunya... ;)