Wednesday, September 3, 2008

indahnya berbagi

"cak.. anterin ke stasiun yak"
"kapan? sekarang?"

wiyata hanya membalas dengan anggukan. kasihan juga dia, sudah 5 bulan belum pulang ke rumah orang tuanya. kesibukan kerja ditempat barunya membuatnya tidak berkutik dengan waktu.

"ok. tunggu bentar ya. ganti baju dulu"

mulut masih sibuk mengunyah pisang. habis berbuka. sekalian aja pake baju koko. biar nanti enggak kedebugan sholat isya n tarawih di masjid. setelah sedikit berdandan. kita segera melaju. menyusuri jalan2 yang lumayan lengang. mungkin orang2 masih pada bersyukur. makan buka. 20 menitan kemudian. kita nyampe di stasiun senen.

"ok. cak. hati2 di jalan. kalo dah nyampe rumah kabar2in. salam buat keluarga"
"ok" wiyata menimpali. slow motion. dia membalikkan badan. melangkahkan kaki. aku masih menatapnya. memandangi punggungnya. hingga...

"cak.. sampeyan gak buru2 ke masjid"

astagfirullah. adegan slow motion menyita banyak waktuku. segera kukemudikan si merah. ngok.. ngok.. ngok.. satu motor terlewati. dua terlewati. tiga. emoat. hingga sudah sampai tak terhitung lagi dengan jari. soalnya entar kalo ngelanjutin ngitung jadi lepas setang dong :D

Allahu akbar.. allahu akbar..

adzan sudah mengmandang. untung sudah nyampe padepokan. kumasukkan motor. buka pintu garasi. what? parkiran penuh? terpaksa parkir di teras depan. segera lari menuju kamar. di lantai 2. melepas jaket.

kuambil wudhu. kubasuh kedua telapak tanganku. bismillah... aku berniat untuk menyucikan diri. berkumur2. membersihkan perkataan2 yang keluar dari mulut ini. membersihkan hidung. membersihkan segala endusan yang belum tentu benar tetapi sudah menyebarkan fitnah. kubasuh muka. melepaskan topeng2 kemunafikan yang terpakai seharian. kubasuh kedua belah tangan. membersihkan diri dari kuasa tangan yang senantiasa tergoda mengambil yang bukan haknya. kubasuh ramb.. aslilah.. helm belum aku lepas...

berlari menuju masjid. iqamah sudah terdengar. menyeru hamaba-NYA untuk menghadap. alhamdulilah masjid masih penuh. tengak tengok nyari tempat. kebagian satu di teras masjid. pojokan pula. niat. takbiratul ihram. alunan al fatihah dan an naas mengalun dengan merdu. ruku'. i'tidal. sujud. dingin... aku lupa membawa sajadah.

selesai sholat isya' aku berdoa. mendoakan keluarga. sahabat. bangsa ini. dan... hangatkan tempat sujudku ya RABBI. selesai sholat, aku berdiri. sholat sunnah 2 rekaat setelah isya'. Allahu Akbar. kuangkat kedua tangan. sekilas terlihat seseorang disamping kiriku membagi sajadahnya di tempat sujudku. seseorang disebalah kanan pun mengabungkan sajadahnya. dalam sujud aku menitikkan air mata. YA ALLAH.. aku meminta hangatkan tempat sujudku. DIA memberiku 2 saudara muslim yang hangat. alhamdulillah.

selesai sholat. aku memberi salam. bersalaman. berjabat tangan. terasa hangat. sungguh nyaman. sekilas kulihat kantong infak mulai beredar. Astagfirullah... dompetku tertinggal di jaket...

"maaf akhi.. bisa sekalian pinjem duit dulu tak?entar habis sholat aku ganti..."

4 comments:

Anonymous said...

hmm..berbagi memang indah
tapi kadang2 ada orang yang merasa bahwa orang laen tidak boleh sujud di atas sajadahnya
*pengalaman pribadi* :D

.thedalang said...

haha... suka ngiler kali ente hehe canda canda :D

AVDHAL2009 said...

Yah begitulah namanaya juga thedalang... diapit 2 pria yang meneberkan sajadah dah menetes air matanya... bagaimana kalau ia wanita dan berkata "Mas lelah yach kok keringetan sich keningnya" hmmm gak tau apa yang nangis...

Fauzih keretongan
(Gambate kuda-kudaan)

.thedalang said...

afdal guendheng.... ;p